Selasa, 04 Maret 2014

Tidak ada yang benar-benar tahu apa sebenarnya yang terjadi setelah kematian tiba. Kita hanya bisa mengetahui gambaran kehidupan sesudah mati melalui ayat-ayat di kitab suci dan juga kesaksian orang. Kesaksian orang? Ya, orang-orang tertentu memang diberi kuasa oleh Allah untuk mengalami kejadian yang sering disebut dengan mati suri/Near Death Experience (NDE)/Near Death Survival (NDS)/Out of Body Experience (OBE). Dalam buku Psikologi Kematian, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat merangkum hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan kehidupan setelah kematian. Rangkuman tersebut berasal dari hasil wawancara beliau dengan orang-orang yang pernah mengalami mati suri. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Secara umum, orang-orang yang mengalami mati suri diperlihatkan catatan amalnya selama hidup. Hal ini sesuai dengan yang tertulis di Al Quran bahwa setiap jiwa akan menerima dan melihat hasil catatan amalnya, sekecil apa pun, tanpa dikurangi dan tanpa ditambah.
  2. Sebagian ada yang memasuki lorong gelap berkepanjangan yang menyiksa, melelahkan, dan membuat mereka kelelahan dan ketakutan. Sebagian yang lain ada yang justru berjalan-jalan di taman yang sangat indah, bertemu dengan saudara dan teman lama yang telah meninggal dalam suasana yang damai. Kesemuanya bergantung pada hasil dari seluruh amal perbuatan semasa hidup.
  3. Ada sebagian orang yang mati suri merasa enggan kembali ke dunia karena kehidupan di sana jauh lebih membahagiakan. Namun, mereka yang catatan amalnya buruknya jauh lebih banyak, merasa hidupnya di sana jauh lebih tersiksa. Ketika kembali ke dunia, mereka sangat senang dan bersyukur pada Allah sehingga punya kesempatan untuk memperbaiki timbangan amalannya.
  4. Ada cerita seorang yang sangat tersiksa ketika dikeroyok dan ditagih terhadap sekian janji-janji dan utang yang belum terpenuhi. Janji sekecil apapun terhadap sesama manusia akan menyiksa kehidupan ruhaninya jika belum atau tidak dipenuhi. Oleh karena itu, kita harus hati-hati dengan janji.
  5. Di antara dosa-dosa yang menyiksa kehidupan ruhani adalah memakan barang haram dan mengambil hak orang lain. Di alam ruhani, mereka yang haknya kita rampas akan melakukan perlawanan dan menuntut balik sehingga membuat rasa malu dan sangat tersiksa.
  6. Hati-hati menjaga lisan agar tidak mudah menyakiti dan memfitnah sesama karena hal itu akan mendatangkan kegelapan dan siksaan serta menggerogoti ibadah ritual seseorang. Ibadah shalat, umrah, dan haji sekali pun tidak bisa menghapus dosa-dosa sosial ini.
  7. Mereka yang mati suri yakin dan mengalami sendiri bahwa perbuatan menolong dengan ikhlas, sekecil apapun akan sangat besar manfaatnya bagi alam ruhani. Sekecil apapun, jangan lewatkan hari kita untuk tidak berbuat baik dan menggembirakan orang lain.
  8. Diceritakan dalam perjalanan ruhaninya, seseorang tersesat ke dalam perkampungan yang gelap, bau busuk, penuh hewan yang menjijikkan dan berbisa. Lama-lama muncul cahaya dan bau harum yang menuntunnya untuk keluar dari kegelapan yang ternyata berasal dari doa yang tulus dari anak-anaknya yang shaleh serta kerabatnya yang sedang menengoknya di rumah sakit.
  9. Kecintaan dan keikhlasan keluarga dalam menerima salah seorang anggotanya yang tengah sakit keras sangat diperlukan. Hubungan ruhani dengan sesama keluarga dekat tetap berjalan meskipun lahiriahnya sedang dalam kondisi koma atau tidak sadar.
  10. Jika mendoakan seseorang, sebaiknya dengan menyebut namanya yang utuh, kalau perlu dengan nama orangtuanya agar jelas.

Berikut gambaran tentang mati suri:
 

0 komentar:

Bagus's Blog | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all